Jumat, 23 November 2012

Ritual pengorbanan manusia Suku maya

Selain terkenal dengan ilmu Astronomi dan juga ramalannya, ternyata bangsa Maya Kuno memiliki sebuah upacara persembahan yang cukup sadis, yaitu upacara pengorbanan manusia, yang disebut upacara persembahan darah. Bangsa Maya kuno sepenuhnya yakin bahwa persembahan darah merupakan hal yang mutlak bagi eksistensi manusia dan dewa. Persembahan darah dapat memberikan kekuatan dan kekuasaan yang suci bagi manusia. Dengan sebilah pisau osidian, Raja menoreh organ reproduksinya sendiri, agar darah mengalir ke atas sehelai kertas dalam mangkok. Istri raja juga turut serta dalam upacara ini, mereka akan menggunakan seutas tali berduri yang kemudian ditusukkan ke lidah sendiri. Kertas yang dinodai darah akan dibakar, mereka percaya asap yang terbakar akan berhubungan langsung dengan alam dewata.

Sembahyang kepada dewa atau leluhur dengan menggunakan manusia hidup kadang juga terjadi dalam upacara keagamaan mereka. Biasanya orang yang dipilih sebagai persembahan kurban adalah nara pidana, budak, anak yatim atau anak haram. Sedangkan upacara persembahan dengan menggunakan hewan ternak lebih umum dibanding orang hidup, kalkun, anjing, tupai dan kadal dan hewan lainnya dianggap sebagai persembahan kurban yang paling pas terhadap segala dewa bangsa Maya.

Persembahan kurban manusia hidup dilakukan dibawah bantuan 4 orang tua yang disebut “Chac” (Konon katanya, upacara ini dilakukan demi untuk menyatakan penghormatan terhadap dewa hujan Chac bangsa Maya kuno). Ke-4 orang ini masing-masing menekan lengan dan kaki yang dipersembahkan sebagai kurban, sedang orang yang bernama “nacom” menoreh dada “persembahan kurban”, menyayatnya pelan-pelan sehingga syaraf dan urat darah putus, sehingga bisa menghasilkan darah dalam jumlah banyak. Tentunya yang belum diketahui adalah bagaimana dengan kondisi si korban saat upaca itu dilangsungkan. Apakah dalam keadaan tidak sadar atau malah tersadar. Selain itu, masih ada satu orang lagi yang turut serta dalam upacara yaitu juru tenung syaman (semacam agama primitif), konon katanya, dia menerima informasi saat dalam kondisi tertidur, makna yang terkandung dari ramalan yang didengarnya itu akan dijelaskan oleh beberapa tetua setempat.

Bangsa Maya meyakini, bahwa setelah manusia meninggal dunia, mereka akan masuk ke dunia bawah tanah melalui sebuah lubang, dan setelah raja meninggal akan masuk ke bawah tanah melalui orbit yang berhubungan dengan peredaran matahari; namun, karena mereka memiliki kekuatan supernormal, mereka akan hidup kembali di negeri langit dan menjadi dewa. Bangsa Maya sangat takut dengan kematian yang disebabkan oleh bencana alam, sebab setelah meninggal seperti tidak bisa masuk “surga” dengan sendirinya.

Catatan : Kepercayaan suku bangsa maya berbeda dengan kebanyakan bangsa lainnya. Berdasarkan penelitian terbaru studi arkeologi dan sains UFO, Suku bangsa Maya dipercaya berhubungan langsung dengan teknologi maju dari luar bumi, hal ini dibuktikan dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi mereka. Bahkan ilmu perbintangan mereka dianggap paling akurat dari berbagai ilmu perbintangan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Frdshare site © 2008 Template by:
Farid Ardiansyah